Senin, 22 November 2021

MODEL - MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF

 Pentingnya Pembelajaran Inovatif dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Ketika Belajar

Dewasa ini pendidikan di Indonesia masih tergolong dalam kualitas yang rendah. Perlu adanya berbagai tindakan yang mendukung pembelajaran di kelas untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik. Sekarang banyak faktor yang menjadi penyebab pelajar di Indonesia menjadi malas belajar. Kemalasan ini yang membuat rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran berarti suatu perubahan baru yang memiliki keterkaitan dengan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. 

Dalam pembelajaran tentunya akan selalu berhubungan dengan otak. Pembelajaran sendiri tentunya terdapat proses dimana guru dan siswa saling berinteraksi untuk memberi atau menerima informasi. Hendaknya guru dapat mengembangkan metode belajar yang lebih dengan memanfaatkan otak, agar anak mampu mengembangkan otaknya degan lebih baik. Dengan ini, otak anak akan lebih berkembang jika memiliki keterbiasaan dengan metode pembelajaran tersebut.

Pelaksanaan pembelajaran memerlukan suatu pegangan atau sesuatu yang dapat mengembangkan dirinya untuk belajar. Misalnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka pendidik perlu teori-teori belajar sebagai landasan untuk melakukan sebuah pembelajaran. Selain hal tersebut untuk memplancar proses pembelajaran diperlukan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat. Dengan harapan siswa dapat menjadi seseorang yang prblem solver, kreatif, dan kritis.

Berikut ini macam - macam model pembelajaran inovatif:

1. Discovery-Inquiry

Rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

2. Flipped classroom

Pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran tetapi materi diberikan sebelum proses pembelajaran.

3. Project based learning

Pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.

4. Blended learning dengan blog

Pembelajaran yang menggunakan blog untuk mencapai tujuan pendidikan.

5. Berbasis gim

Pembelajaran yang menggunakan permainan atau gim digital untuk tujuan pembelajaran.

6. Self organized learning environments (sole)

Pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya.


Metode pembelajaran inovatif merupakan salah satu upaya atau cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan suasana pembelajaran agar lebih bervariasi dan tidak terasa membosankan, juga hal itu diyakini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.

Senin, 15 November 2021

Variabel Metode Pembelajaran dan Berbagai Pendekatan dalam Pembelajaran

 Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa



    Dalam suatu program pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan lingkungan bagi interaksi kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang memadai. Dalam paradigma baru, guru adalah individu yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi baik kognitif, afektif, dan psikomotor, oleh sebab itu guru dipandang sebagai faktor kunci keberhasilan siswa, karena ia berinteraksi secara langsung dengan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.

    Dalam suatu proses pembelajaran yang baik, seorang guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, di mana sebagai pembimbing, guru berperan untuk menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Sedangkan Guru sebagai fasilitator, yaitu berusaha untuk memberikan berbagai fasilitas yang dibutuhkan peserta didik. Unrtuk kepentingan hal tersebut maka seorang guru perlu memiliki kemampuan untuk memilih dan melakukan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta didikya. 

    Berkaitan dengan pendekatan pembelajaran ini Dimyati dan Mujiono (2006: 159) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran ini dikelompokkan berdasarkan pengorganisasian siswa yang meliputi: 

1. Pendekatan pembelajaran secara individual

2. Pembelajaran secara kelompok

3. Pembelajaran secara klasikal

Serta pendekatan berdasarkan posisi guru dalam pengolahan pesan yang meliputi 

1. Pembelajaran ekspositori

2. Pembelajaran inkuiri

    Sedangkan Rowntree yang dikutip Sanjaya (2009:126) menyebutnya sebagai strategi yang dikelompokkan ke dalam pembelajaran penyampaian-penemuan (expository dan discovery) dan pembelajaran individual dan kelompok (group-individual learning). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pendekatan pembelajaran ialah dengan cara pendekatan individual. pendekatan individual merupakan pendekatan yang langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk membantu anak didiknya sesuai dengan kemampuannya masing- masing. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan pendekatan tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan indi- vidual, sehingga guru dalam melak-sanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas.

Senin, 08 November 2021

Tujuan Pembelajaran, Karakteristik Pebelajar, serta Sumber dan Media

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila pembelajaran dilaksanakan secara efektif (Fakrurrazi, 2018, hlm. 87). Hasil belajar dan materi yang diajarkan oleh guru ditentukan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Maka, setidaknya guru harus menguasai sebuah teknik dan metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Komponen-komponen pembelajaran ada agar suatu pembelajaran dapat dikatakan baik.

Agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, seorang guru dituntut untuk mampu maksimal dalam proses pengajarannya, mulai dari perencanaan yang matang mengenai skenario pembelajaran yang akan diterapkan, prosuder (langkah-langkah) yang sistematis dalam proses belajar serta evaluasi pada setiap akhir dari proses pembelajaran.

Media pembelajaran sering dikesampingkan dalam komponen pembelajaran. Suatu proses belajar mengajar menjadi bermakna dan lebih berkesan apabila media pembelajaran dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012, hlm. 59-60) adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Menurut Rayanda Asyar (2012, hlm. 8) media pembelajaran disebut sebagai penyampaian pesan yang berfungsi agar sang penerima pesan dapat melaksanakan proses pembelajaran yang efisien dan juga efektif.

Senin, 01 November 2021

VARIABEL KONDISI PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang Sesuai dengan Kondisi Belajar Peserta Didik


    Kondisi pembelajaran saat ini memberikan peran lebih banyak pada para peserta didik untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk membentuk kekuatan spiritual keagamaan, berakhlak mulia, berkepribadian, memilliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Budimansyah,Dasyim:2007). Sehingga pendidikan dapat digambarkan sebagai suatu proses yang didalamnya terdapat tiga hal untuk dibedakan yaitu tujuan pendidikan, pengalaman belajar, dan hasil belajar.

    Dalam kegiatan belajar mengajar, sering kali banyak siswa yang tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru. Seorang siswa dapat dapat belajar aktif dengan baik atau tidak, dipengaruhi oleh kondisi atau suasana belajar di dalam kelas. Misalnya ketika ruang kelas tidak kondusif maka hal itu dapat memecah fokus siswa yang sedang belajar. Faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar ialah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang muncul dalam diri siswa. Faktor internal misalnya ketidaksiapan mereka dalam menerima pelajaran, kondisi fisik, kondisi psikologis. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, misalnya adanya suara-suara berisik dari kendaraan, radio, TV, atau suara-suara yang mengganggu lainnya. Selain itu kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Alhasil siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga menjadi kurang bermakna. Akibatnya bagi guru melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menjalankan kewajiban. Asal tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai dengan waktu yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajarkan kepada siswa dimengerti atau tidak.

Agar siswa dapat fokus dalam mengemban ilmu di kelas, hendaknya suasana atau kondisi belajar di dalam kelas dibuat sekondusif mungkin. Guru sangat berperan dalam hal ini. Sebagai pembimbing, diharapkan guru mampu menciptakan kondisi yang dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua hal, yang pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain.

            Untuk dapat belajar efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap. Kondisi lingkungan yang menunjang pembelajaran seperti ruang  pembelajaran, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpanan barang-barang dapat menambah kefokusan siswa dalam belajar.

    Disadari bahwa kelas yang kondusif dapat menghindari siswa dari kejenuhan, kebosanan dan kelelahan psikis sedangkan disisi lain kelas yang kondusif akan dapat menumbuhkan minat motivasi dan daya tahan belajar.

Tugas Makalah Individual

 Berikut ini tampilan makalah yang telah saya buat tentang "Rencana Pembelajaran" untuk memenuhi tugas makalah individual mata kul...