Senin, 13 Desember 2021

Tugas Makalah Individual

 Berikut ini tampilan makalah yang telah saya buat tentang "Rencana Pembelajaran" untuk memenuhi tugas makalah individual mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Offering C12 yang diampu oleh Prof. Dr. Parno, M.Si.

MAKALAH INDIVIDUAL

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

 

RENCANA PEMBELAJARAN

 

 

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

 

 

Yang Dibina oleh :

 

Prof. Dr. Parno, M.Si.

NIP. 196501181990011001

 

 

Disusun oleh :

 

Nadhira Almas (200351615673)

 

Offering C12

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2021


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran dengan lancar.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran  dari Bapak Prof. Dr. Parno, M.Si. di Universitas Negeri Malang. Kami berharap, melalui makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. 

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Parno, M.Si. atas bimbingan dan arahannya. Harapan kami semoga tugas ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada kami dan para pembaca terkait materi tersebut. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. 

Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan saran yang membangun demi kebaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi pembacanya.

 

 

 

 

Malang, 14 Desember 2021

 

 

Penulis


 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

BAB I. 1

PENDAHULUAN.. 1

1.1 Latar Belakang. 1

1.2 Rumusan Masalah. 2

1.3 Tujuan. 2

BAB II. 3

ISI. 3

2.1      Definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3

2.2      Tujuan Disusunnya Bahan Ajar. 3

2.3      Pentingnya Rencana Pembelajaran. 4

2.4      Permasalahan Konstektual Terkait Rencana Pembelajaran. 5

2.5      Solusi atas Permasalahan Konstektual 7

BAB III. 9

PENUTUP.. 9

3.1      Kesimpulan. 9

3.2      Saran. 9

DAFTAR RUJUKAN.. 10

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya kompetensi yang dimuat dalam kurikulum. Kurikulum memuat apa yang diajarkan kepada peserta didik. Dalam suatu sistem pembelajaran, kehadiran bahan ajar merupakan hal yang penting. Biasanya tenaga pendidik akan menyusun materi sebelum diajarkan keesokan harinya. Bahkan bisa pula dipersiapkan sepekan atau lebih jauh lagi sebelum hari H kegiatan pembelajaran dilakukan. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan oleh tenaga pendidik dengan memakai teknik atau metode tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pada saat itu.

Bahan atau materi ajar merupakan materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang nantinya digunakan oleh tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Materi ajar dapat dikatakan spesifik, ialah karena cara penyusunan dan penyampaiannya disesuaikan dengan peserta didik. Sehingga isi materi didamnya dapat dipahami dengan baik dan mencapai tujuan yang ditargetkan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Bahan atau materi ajar yaitu berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP merupakan kegiatan awal dalam melakukan kegiatan pembelajaran. RPP dikembangkan oleh pendidik yang mengacu kepada silabus, seperangkat rencana yang menjadi pedoman pendidik dalam melaksanakan tahapan pembelajaran baik secara teori maupun praktik. Keberhasilan dan ketuntasan pelajaran yang diberikan oleh pendidik ditentukan terhadap kualitas perencanaan yang dibuatnya. Maka dari itu penyusunan RPP merupakan hal yang penting bagi pendidik. Di dalam RPP, pendidik menjabarkan dan mengembangkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian kompetensi serta tujuan pembelajaran.

Tujuan penyusunan bahan ajar :

-          Memiliki materi yang tepat untuk disampaikan di kelas kepada peserta didik yang menjadi target penyusunannya.

-          Penyusunan materi dilakukan untuk dapat lebih mudah menyesuaikan dengan kurikulum maupun kebutuhan dari peserta didik disebuah lembaga pendidikan.

-          Memudahkan terselesaikannya semua materi dalam satu semester sehingga mencapai target dan semua materi yang diajarkan pendidik tersampaikan kepada peserta didik.

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

2.      Apa saja tujuan dari disusunnya bahan ajar?

3.      Seberapa pentingkah rencana pembelajaran itu?

4.      Bagaimana contoh permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran?

5.      Bagaimana solusi atas permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran?

 

1.3 Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2.      Untuk mengetahui tujuan dari disusunnya bahan ajar.

3.      Untuk mengetahui seberapa penting rencana pembelajaran itu.

4.      Untuk mengetahui contoh permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran.

5.      Untuk mengetahui solusi atas permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran.

BAB II

ISI

 

2.1  Definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kegiatan proses belajar mengajar harus menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar proses belajar mengajar memenuhi syarat dalam mengajar serta tujuan dalam pembelajaran itu agar lebih mudah tercapai. Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2012 hlm. 120) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam suatu standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

Lingkup rencana pembelajaran yaitu mencangkup satu kompotensi dasar yang terdiri atas 1 indikator atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjdwalan di satuan pendidikan.

Sebagaimana dalam permendikbud No 22 (2016 hlm.6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dapat dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.

Berdasarkan dua teori di atas dapat disimpulkan bahwa RPP adalah rencana kegiatan untuk satu pertemuan atau lebih untuk mencapai suatu kompetensi.

2.2  Tujuan Disusunnya Bahan Ajar

RPP dibuat berdasarkan silabus untuk dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran supaya siswa mampu mencapai kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan. Selain itu tujuan disusunnya bahan ajar atau RPP ini ialah agar program yang dilakukan lebih terarah. Para pendidik harus mengetahui kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri.

RPP digunakan sebagai acuan atau pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar dapat memudahkan guru dalam mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran untuk Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyatakan bahwa, “Setiap guru berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik.” RPP disusun untuk setiap KD, agar dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Di dalam RPP terdapat beberapa komponen yaitu, identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Setiap komponen RPP mempunyai peranannya masing-masing untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2.3  Pentingnya Rencana Pembelajaran

Menyadari begitu pentingnya RPP dalam pelaksanaan pembelajaran, setiap guru harus memiliki paradigma bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan sebelum mengajar di kelas. Guru perlu mengetahui bahwa RPP berisi garis besar (outline) apa yang akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran. Adapun perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan diperlukan supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif.

 

Rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sangat menunjang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan teramat dibutuhkan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan, hal ini diperuntukkan agar proses pembelajaran tersusun dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam sebuah satuan pendidikan.

Di dalam menyusun RPP, guru membutuhkan pertimbangan yang cukup detail karena hal tersebut melibatkan banyak hal, seperti kemampuan guru, siswa, fasilitas, dsb. Oleh karena itu, RPP harus dipersiapkan dengan matang. Menurut Wardani (2006) mengidentifikasi beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh guru saat merencanakan pembelajaran, yaitu :

(1) Siswa (kemampuan, minat, jumlah, dsb)

(2) Materi pelajaran

(3) Guru (filosofi tentang pendidikan, kemampuan mengelola pembelajaran, kemampuan menerapkan metode tertentu, kebiasaan, dsb)

(4) Ruang, fasilitas, dan waktu yang tersedia.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan bisa terjadi kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu proses pembelajaran yang dilakukan, maka dapat ditentukan oleh seberapa besar perencanaan yang telah disusun dan disempurnakan dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan komponen satuan pelajaran yang akan disampaikan, agar pada prosesnya pencapaian tujuan tersebut lebih terarah.

2.4  Permasalahan Konstektual Terkait Rencana Pembelajaran

Dapat diketahui, dalam melangsungkan proses pembelajaran, semua guru telah menyusun dan merancang rencana pembelajaran (RPP) secara terstruktur untuk dijadikan pedoman. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, materi pembelajaran yang telah disusun pada RPP tidak berjalan sesuai jadwal atau dengan kata lain penyampaian materi pelajaran kepada siswa tidak mencapai target. Masa pembelajaran satu semester sudah hampir selesai, dan juga sudah mendekati ujian, sementara materi yang akan disampaikan dan dipelajari siswa masih banyak. Hal itulah yang menjadikan program pembelajaran yang telah disusun sedemikian rupa di awal semester tidak tepat waktu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi, antara lain :

1.      Siswa di dalam kelas yang heterogen

Persiapan dan perencanaan yang disusun sedemikian rupa oleh guru boleh jadi menghadapi kendala dalam pelaksanaannya di kelas. Yang dihadapi guru bukan benda mati melainkan kumpulan individu yang heterogen dengan aneka karakter. Itu berarti tidak mungkin seorang guru menyesuaikan keinginannya, persis seperti persiapan dan perencanaan yang tertulis dalam perangkat mengajarnya. Sebagai gambaran sederhana, kadang-kadang  saat memulai dan membuka pelajaran saja sudah menyita sekian menit waktu yang tersedia. Mulai dari membenahi kelas atau mengatur siswa sampai membuka pembelajaran. Fakta ini sungguh tidak dapat terelakkan oleh seorang guru dalam pembelajaran. Selain itu, tugas guru tidak terbatas untuk mengajar dan menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas. Tugas guru yang lebih luas adalah mendidik dan ini butuh waktu yang tidak bisa ditetapkan dalam perangkat mengajar.

 

2.      Kegiatan di sekolah dan kegiatan lainnya

Meskipun program dan kalender akademik sekolah sudah disusun di awal tahun pelajaran. Kenyataannya masih sering terjadi kegiatan-kegiatan yang bersifat mendadak atau insidentil. Mau atau tidak kegiatan ini mengganggu hari efektif dalam perangkat mengajar. Kegiatan di sekolah maupun kegiatan di lingkungan pemerintah setempat sering  mengharuskan sekolah atau siswa dan guru untuk  mengikutinya. Kegiatan tersebut telah menyita waktu efektif pembelajaran sehingga berdampak pada pencapaian target penyampaian materi pelajaran.

Di pihak guru mata pelajaran, sering guru mendapat tugas luar sehingga mau tidak mau waktu efektif dalam program terganggu. Memang, guru sertifikasi harus mengganti jam efektif yang ditinggalkan dengan alasan dinas luar dan alasan lain  seperti karena sakit, keperluan lain dan sebagainya. Namun penggantian waktu tersebut diyakini tidak akan efektif untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran. Bagi siswa yang rendah motivasi belajarnya, cara ini justru menjadi beban bagi mereka.

 

3.      Kelalaian dalam perhitungan hari efektif

Akhir-akhir ini semakin banyak hari besar nasional selain dari hari minggu. Banyaknya hari libur nasional yang jatuh selain dari hari minggu akan mempengaruhi upaya guru dalam mencapai target penyampaian materi pelajaran. Kekhilafan dalam menghitung hari efektif saat menyusun program semester bukan hal mustahil terjadi. Sebagai manusia biasa guru akan memiliki sifat lalai dalam mempertimbangkan alokasi waktu pembelajaran. Keadaan ini akan mempengaruhi pencapaian target penyampaian materi pelajaran di ruang kelas.  

 

2.5  Solusi atas Permasalahan Konstektual

Kegiatan sekolah dan kegiatan lainnya di lingkungan pemerintah setempat, tidak dapat dielakkan oleh pihak sekolah maupun guru. Guru tidak mungkin menghindari terkendalanya pembelajaran pada hari efektif karena kegiatan penting tersebut. Yang dapat dilakukan guru adalah meminimalisir dampak kegiatan mendadak dengan berbagai solusi. Tujuan upaya guru adalah mengefektifkan pencapaian target materi pelajaran. Oleh sebab itu ada beberapa alternatif upaya yang dapat dilakukan guru :

1.      Menganalisa kalender akademik

Pada awal semester, guru sudah menganalisa kalender akademik secermat mungkin. Begitu pula dalam melakukan penghitungan hari belajar efektif satu semester.  Jika pada kalender akademik banyak terdapat hari libur nasional maupun kegiatan sekolah, cadangan minggu efektif harus ditingkatkan dari sebelumnya.

 

2.      Mengekstrak materi pelajaran

Meningkatkan cadangan minggu efektif beresiko terhadap alokasi waktu setiap kompetensi dasar yang ada. Mau tidak mau alokasi waktu juga dikurangi, namun jabaran materi pelajaran pada kompetensi dasar tersebut lebih disederhanakan (diekstrak). Mengekstrak bukan berarti mengurangi materi pelajaran melainkan memilih materi esensial dalam satu standar kompetensi.

 

3.      Mengefektifkan metode mengajar

Mengefektifkan metode mengajar mengandung pengertian mengefisienkan pelaksanaan metode mengajar. Guru perlu menyederhanakan langkah dan penerapan suatu metode sehingga tepat sesuai alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran atau persiapan mengajar.

 

4.      Mengontrol penggunaan waktu

Di ruang kelas tersedia jam dinding. Guru juga kebanyakan memakai jam tangan. Dengan memanfaatkan sarana tersebut guru dapat memantau dan mengontrol alokasi pembelajaran sehingga tepat waktu.

 

Selain cara tersebut, sesungguhnya budaya disiplin menerapkan pembelajaran cukup mendukung tercapainya target kurikulum sesuai alokasi waktu pembelajaran yang sudah disusun dalam persiapan mengajar.

Dapat disimpulkan bahwa target penyampaian materi pelajaran mungkin akan sulit tercapai seratus persen. Namun demikian berbagai kendala yang dihadapi dapat diminimalisir melalui upaya kreatif dari guru. Diyakini, para guru sudah dan sedang melakukan upaya tersebut di sekolah.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Kegiatan proses belajar mengajar harus menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) agar proses belajar mengajar memenuhi syarat dalam mengajar serta tujuan dalam pembelajaran itu agar lebih mudah tercapai.

RPP dibuat berdasarkan silabus untuk dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran supaya siswa mampu mencapai kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan. Selain itu tujuan disusunnya bahan ajar atau RPP ini ialah agar program yang dilakukan lebih terarah.

Menyadari begitu pentingnya RPP dalam pelaksanaan pembelajaran, setiap guru harus memiliki paradigma bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan sebelum mengajar di kelas.

Dapat diketahui, dalam melangsungkan proses pembelajaran, semua guru telah menyusun dan merancang rencana pembelajaran (RPP) secara terstruktur untuk dijadikan pedoman. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, materi pembelajaran yang telah disusun pada RPP tidak berjalan sesuai jadwal atau dengan kata lain penyampaian materi pelajaran kepada siswa tidak mencapai target. Oleh sebab itu terdapat beberapa alternatif upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi hal tersebut.

3.2  Saran

Dengan adanya pembahasan terkait perencanaan pembelajaran yang mencakup penjelasan, permasalahan konstektual serta solusinya, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang “Rencana Pembelajaran” dan dapat menambah ilmu serta wawasan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.


 

DAFTAR RUJUKAN

Bararah, I. (2017). Efektifitas Perencanaan Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Jurnal MUDARRISUNA, 7(1), 131–147.

Mawardi, M. (2019). Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 20(1), 69. https://doi.org/10.22373/jid.v20i1.3859

SMK Diponegoro. (2011). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 3.

Sri, O., & Astuti, Y. (2018). Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sma Negeri 20 Medan Tahun Pembelajaran. 18–31.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Makalah Individual

 Berikut ini tampilan makalah yang telah saya buat tentang "Rencana Pembelajaran" untuk memenuhi tugas makalah individual mata kul...