Senin, 18 Oktober 2021

Draft Tugas Makalah Individual Belajaran Pembejaran Offering C12


DRAFT TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

 

RENCANA PEMBELAJARAN

 

 

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

 

 

Yang Dibina oleh :

 

Prof. Dr. Parno, M.Si.

NIP. 196501181990011001

 

 

Disusun oleh :

 

Nadhira Almas (200351615673)

 

Offering C12

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2021


 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Belajar dan Pembelajaran dengan lancar.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran  dari Bapak Prof. Dr. Parno, M.Si. di Universitas Negeri Malang. Kami berharap, melalui makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. 

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Parno, M.Si. atas bimbingan dan arahannya. Tugas ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada kami terkait materi tersebut. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. 

Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan saran demi kebaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi pembacanya.

 

 

 

 

Malang, 19 Oktober 2021

 

 

Penulis


 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

BAB I. 1

PENDAHULUAN.. 1

1.1 Latar Belakang. 1

1.2 Rumusan Masalah. 2

1.3 Tujuan. 2

BAB II. 3

ISI. 3

2.1      Definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3

2.2      Tujuan Disusunnya Bahan Ajar. 3

2.3      Pentingnya Rencana Pembelajaran. 3

2.4      Permaslaahan Konstektual Terkait Rencana Pembelajaran. 3

2.5      Solusi atas Permasalahan Konstektual 3

BAB III. 4

PENUTUP.. 4

3.1 Kesimpulan. 4

3.2 Saran. 4

DAFTAR RUJUKAN.. 5

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya kompetensi yang dimuat dalam kurikulum. Kurikulum memuat apa yang diajarkan kepada peserta didik. Dalam suatu sistem pembelajaran, kehadiran bahan ajar merupakan hal yang penting. Biasanya tenaga pendidik akan menyusun materi sebelum diajarkan keesokan harinya. Bahkan bisa pula dipersiapkan sepekan atau lebih jauh lagi sebelum hari H kegiatan pembelajaran dilakukan. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan oleh tenaga pendidik dengan memakai teknik atau metode tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pada saat itu.

Bahan atau materi ajar merupakan materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang nantinya digunakan oleh tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Materi ajar dapat dikatakan spesifik, ialah karena cara penyusunan dan penyampaiannya disesuaikan dengan peserta didik. Sehingga isi materi didamnya dapat dipahami dengan baik dan mencapai tujuan yang ditargetkan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Bahan atau materi ajar yaitu berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP merupakan kegiatan awal dalam melakukan kegiatan pembelajaran. RPP dikembangkan oleh pendidik yang mengacu kepada silabus, seperangkat rencana yang menjadi pedoman pendidik dalam melaksanakan tahapan pembelajaran baik secara teori maupun praktik. Keberhasilan dan ketuntasan pelajaran yang diberikan oleh pendidik ditentukan terhadap kualitas perencanaan yang dibuatnya. Maka dari itu penyusunan RPP merupakan hal yang penting bagi pendidik. Di dalam RPP, pendidik menjabarkan dan mengembangkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian kompetensi serta tujuan pembelajaran.

Tujuan penyusunan bahan ajar :

-          Memiliki materi yang tepat untuk disampaikan di kelas kepada peserta didik yang menjadi target penyusunannya.

-          Penyusunan materi dilakukan untuk dapat lebih mudah menyesuaikan dengan kurikulum maupun kebutuhan dari peserta didik disebuah lembaga pendidikan.

-          Memudahkan terselesaikannya semua materi dalam satu semester sehingga mencapai target dan semua materi yang diajarkan pendidik tersampaikan kepada peserta didik.

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

2.      Apa saja tujuan dari disusunnya bahan ajar?

3.      Seberapa pentingkah rencana pembelajaran itu?

4.      Bagaimana contoh permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran?

5.      Bagaimana solusi atas permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran?

 

1.3 Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2.      Untuk mengetahui tujuan dari disusunnya bahan ajar.

3.      Untuk mengetahui seberapa penting rencana pembelajaran itu.

4.      Untuk mengetahui contoh permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran.

5.      Untuk mengetahui solusi atas permasalahan konstektual yang terkait dengan rencana pembelajaran.

BAB II

ISI

 

2.1  Definisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2.2  Tujuan Disusunnya Bahan Ajar

2.3  Pentingnya Rencana Pembelajaran

2.4  Permaslaahan Konstektual Terkait Rencana Pembelajaran

2.5  Solusi atas Permasalahan Konstektual


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR RUJUKAN

Rabu, 13 Oktober 2021

Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Kegiatan Pembelajaran



    Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam belajar atau pembelajaran terdapat beberapa teori, salah satunya yiatu teori konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari.

    Salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran tersebut dapat merespons kebutuhan individual peserta didik secara umum. Dalam pembelajaran, guru dapat menggunakan diskusi bersama untuk merangsang keaktifan semua peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran ini, guru harus bisa merangkul seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Jangan hanya satu atau dua siswa saja yang pintar. Peserta didik melalui proses ini dapat menyerap atas apa yang diberikan sehingga adanya perubahan lebih baik dari peserta didik. Teori belajar konstruktivisme adalah metode yang tepat yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Makna belajar konstruktivisme adalah adanya aktivitas yang aktif. Dengan menerapkan metode ini dalam pembelajaran, diharapkan siswa dapat membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan dapat menyelesaikan konsep serta ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dan dimilikinya (Shymansky, 1992) Kosntruktivisme membuat peserta didik membangun pengetahuan atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna sesuai dengan pengalamannya. Jadi siswa dapat aktif untuk menyampaikan pendapat saat berdiskusi dengan bimbingan guru. Sebagai pendidik harus dapat mengondisikan metode pembelajaran yang sesuai agar tidak terjadi kejenuhan peserta didik dalam belajar.

Senin, 11 Oktober 2021

Teori Belajar Sosial

TEORI SOSIAL

Peran orang tua dalam setiap fase pertumbuhan anak adalah penting. Teori pembelajaran sosial salah satunya digagas oleh psikolog Albert Bandura. Menurut Bandura, aspek penting dalam proses belajar anak datang dari observasi dan meniru orang sekitarnya. Dalam teori velajar sosial, menurut Albert Bandura yaitu semua yag dilihat anak tidak berarti akan ditiru secara langsung. Konsep ini sepadan dengan pamahaman bahwa anak belajar layaknya spons, menyerap apa yang ada disekitarnya.

Anak tetap bisa belajar hal baru meski tidak melakukannya secara langsung. Syaratnya yaitu anak tersebut pernah melihat orang lain melakukannya, terlepas apapun medianya. Seseorang dapat belajar informasi dan perilaku aru hanya dengan melihat orang lain melakukannya. 

Terdapat 3 konsep yang menjadi dasar dari teori ini :
1. Manusia bisa belajar lewat observasi
2. Kondisi mental berperan penting dalam proses pembelajaran
3. Belajar sesuatu tidak menjamin perubahan perilaku

Menurut Bandura, sebagian besar perilaku yang dilakukan manusia, dipelajari secara observatif lewat modelling. Dengan hanya melihat bagaimana orang lain berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang dipercaya menjadi cara bertindak yang tepat.

Tiga konsep dasar dari pembelajaran observatif :
1. Model langsung atau live model yang melibatkan individu melakukan sesuatu
2. Model simbolik yang melibatkan karakter fiksi atau non fiksi lewat buku, film, program televisi, dan media online
3. Model instruksi verbal dengan deskripsi serta penjelasan dari sebuah perilaku

Teori pembelajaran sosial tidak terlibat langsung dalam sebuah aktivitas. Mendengarkan sebuah instruksi atau petunjuk secara lisan, sudah dapat menjadi media belajar hal baru.

Minggu, 03 Oktober 2021

Teori Kognitivistik

 Implikasi Teori Belajar Kognitivistik dalam Kegiatan Pembelajaran



    Dalam dunia pendidikan dikenal beberapa istilah pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk mendesain pembelajaran salah satunya yaitu teori belajar kognitifistik. Tidak semua guru dapat menjelaskan makna dari teori tersebut, meskipu secara praktik mereka sering menggunakannya. 

    Teori belajar kognitifistik ialah merupakan pendekatan belajar yang lebih mengutamakan proses belajar daripada hasil belajarnya itu sendiri. Teori ini memandang bahwa tingkah laku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Dalam teori ini, seluruh bagian dari pengetahuan saling berhubungan. Tindakan pemecahan sebuah materi ke dalam komponen - komponen kecil dan dipelajari secara tepisah akan menyebabkan substansi materi tersebut, kehilangan maknanya. 

    Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan teori ini dianggap sebagai suatu proses internalisasi ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Aktifitas belajar yang menggunakan pendekatan ini melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Salah satu pandangan para tokoh terkenal mengenai teori belajar konitifistik yakni pandangan Jean Piaget (1896 - 1980). Menurut piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Bertambahnya usia seseorang berpengaruh terhadap kompleksitas susunan sel syaraf, sehinga dapat terjadi peningkatan kemampuan. 

Implikasi teori Piaget dalam pembelajaran ialah sebagai berikut :

1. Piaget menekankan bahwa anak - anak akan belajar dengan lebih baik, apabila mereka aktif dan mencari solusi sendiri.

2. Guru harus merancang situasi yang membuat murid belajar dengan bertindak.

3. Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat pemikiran anak.

4. Gunakan penilaian secara terus menerus.

5. Tingkatkan kemampuan intelektual murid.

6. Jadikan ruang kelas sebagai ruang eksplorasi dan penemuan.

    Berdasarkan penjelasan mengenai implikasi teori Piaget dalam pembelajaran maka seorang guru harus dapat memakai teori tersebut untuk melaksanakannya dalam proses pembelajaran peserta didik. Misalnya dengan adanya pendekatan kontrukvis maka guru dapat memberikan tugas kepada murid untuk mempelajari dan membuat ringkasan pelajaran. Murid dapat mencari materi untuk pelajaran yang akan datang di internet dan lain - lain. Dengan adanya kegiatan ini, maka proses belajar pada murid akan lebih baik.

Tugas Makalah Individual

 Berikut ini tampilan makalah yang telah saya buat tentang "Rencana Pembelajaran" untuk memenuhi tugas makalah individual mata kul...